Wednesday, May 9, 2012

Lima Bakteri "Penghuni" Vagina

Organ intim pada perempuan memang tidak bisa disepelekan. Ada beberapa masalah kesehatan terkait vagina, seperti gatal, keputihan yang berlebihan, bahkan aroma yang tidak sedap. Masalah tersebut seringkali
dihubungkan dengan efek negatif dari berkembangnya bakteri (bacterial vaginosis) pada vagina.

Menurut sebuah penelitian terbaru, dari Larry Forney dari University of Idaho dan Jacques Ravel dari University of Maryland, Amerika Serikat, vagina normalnya adalah habitat dari lima koloni bakteri dan merupakan ekosistem bisa berubah dengan cepat, tetapi dalam artian yang positif.

Para peneliti ini menggunakan sampel bakteri yang diambil dari 32 orang perempuan dalam kurun waktu selama 4 bulan. Para relawan diminta untuk mencatat kegiatan harian dan kebersihan tubuh mereka.

Peneliti menemukan lima tipe koloni bakteri berbeda yang berhabitat di vagina. Tipe pertama sampai ketiga didominasi oleh spesies Lactobacillus, sementara dua  tipe terakhir lebih beragam. Sejumlah infeksi kelamin pada perempuan sering diasosiasikan dengan perubahan pada ekosistem vagina. Namun, tidak semua perubahan pada vagina adalah tanda penyakit.

Vagina manusia dikenal sebagai habitat dari kelompok bakteri yang disebut Lactobacillus, yang memproduksi asam laktik dan menjaga agar pH vagina tetap terjaga di sekitar 4,5.

Meski demikian Forney dan Ravel belum menemukan faktor utama yang menyebabkan perubahan pada ekosistem vagina. Tetapi peneliti menduga, bakteri mulai membentuk koloni di vagina sejak manusia lahir dan perubahan koloni bakteri di vagina berlangsung selama masa pubertas atau menopause. Selain itu level estrogen, aktivitas seksual, dan menstruasi sepertinya berperan dalam pertumbuhan bakteri-bakteri tersebut.

sumber:mediaindonesia