Perjalanan dan kisah hidup Craig Lewis, 55, menarik untuk disimak. Surat kabar Inggris Daily Mail 4 februari kemarin mengangkat kisah warga Houston, Negara Bagian Texas, AS, tersebut sebagai pria pertama di dunia
yang hidup "tanpa jantung".Lewis pun bertahan hidup meski tak ada detak jantung di dadanya. Semuanya berawal pada Maret tahun lalu ketika Lewis di ambang sakratul maut akibat gangguan jantung yang dialaminya. Gangguan tersebut mengakibatkan produksi protein di dalam tubuhnya tidak normal atau tak terkontrol. Tidak ada peralatan pacu jantung yang bisa menyelamatkan hidupnya saat itu.
Namun, dua dokter dari Insitute Jantung Texas (Texas Heart Institute) menawarkan solusi yang revolusioner untuk menyelamatkan nyawa Lewis. Yakni, memasang peralatan yang mampu terus mengalirkan darah dalam tubuh tanpa ada detak. Dr Billy Cohn dan Dr Bud Frazier memasang alat itu setelah mengambil jantung Lewis. Dalam sehari setelah operasi, kondisi Lewis sudah membaik dan mampu berbicara dengan tim dokter.
Sebelumnya, dua dokter tersebut telah mengembangkan peralatan itu. Mereka telah mengujicobanya pada sekitar 50 anak sapi. Cohn dan Frazier sengaja mengambil jantung ternak-ternak tersebut. Pada hari berikutnya, anak-anak sapi itu sudah bisa beraktivitas seperti biasa, seperti makan, tidur, dan bergerak normal. Namun, ketika itu alat tersebut tak dilengkapi dengan pemompa darah lewat tubuh mereka.
"Jika Anda dengarkan dada anak-anak sapi itu dengan stetoskop, tidak akan terdengar detak jantung," tutur Cohn kepada NPR (National Public Radio) saat itu. "Jika diukur dengan EKG (elektrokardiogram), hanya akan terlihat garis lurus," tambahnya.
Dalam kasus Lewis, dokter mendiagnosis dia mengalami amiloidosis (penumpukan protein). Kondisinya pun terus memburuk. Dokter khawatir dia akan segera meninggal jika tak segera mendapat penanganan cepat. Umur Lewis pun diramalkan tinggal 12 jam.
Dengan persetujuan istri Lewis, Linda, Cohn dan Frazier memasang "jantung palsu" pada Maret 2011. Alat tersebut bekerja dengan cara memasok aliran darah ke seluruh tubuh dengan menggunakan sejumlah mata pisau yang bergerak terus. Menurut Cohn, peralatan tersebut dirancang dengan menggunakan material buatan manusia.
Kisah hidup Lewis tersebut pernah diangkat dalam film pendek yang dibesut sutradara Jeremiah Zagar. Film itu mengisahkan perjalanan hidup pria pertama tanpa jantung secara detil. Film dokumenter yang berjudul In A Dream itu meraih dua nominasi Emmy Awards pada 2010.
Menurut NPR, terdapat ribuan pasien di Amerika Serikat (AS) yang dipasangi alat bantu ventrikular yang sama. Termasuk, mantan Wakil Presiden (Wapres) Dick Cheney. Namun, alat itu hanya berfungsi untuk membantu jantung mereka yang masih berdetak.
Linda, istri Lewis, pun menyatakan terkejut saat pertama kali mendengarkan detak jantung suaminya. "Yang saya dengar hanya bunyi dengung. Benar-benar hebat," katanya kepada NPR. "Dia (Lewis) tidak memiliki detak jantung," tambahnya.
Institut Jantung Texas membeberkan bahwa sebelum pemasangan peralatan baru yang revolusioner itu, Lewis memang sangat bergantung pada mesin dialisis, alat Bantu pernafasan, dan pemompa darah eksternal. Kini, dia tidak lagi membutuhkan semua peralatan Bantu tersebut.
Presiden Institut Jantung Texas Dr James T. Willerson menyebut peralatan baru temuan lembaganya itu sebagai tonggak bersejarah di dunia medis. Sebelumnya, prototipe jantung artifisial (buatan) kali pertama dicangkokkan pada manusia oleh Dr Denton Cooley pada 1969. Operasi itu pun sukses.
sumber:http://kartanom.blogspot.com/2012/02/pria-yang-hidup-tanpa-jantung.html