Di Indonesia saat ini banyak bermunculan situs e-commerce. Agar bisa sukses, pendiri layanan e-commerce disarankan untuk menetapkan fokus mereka.
Hal ini disampaikan Andi S. Boediman, mantan Chief Innovation Officer (CIO) Plasa.com dalam #Startuplokal Meet Up v.23 yang bertema E-commerce.
Andi berbagi pengalamannya ketika membangun Plasa.com. Andi kini adalah Direktur Ideosource dan pendiri Internasional Design School (IDS).
"Mengapa eBay bisa memiliki transaksi 5 juta dollar dari
Andi mengatakan,
Cara mengelola ritel
Hal senada juga diungkapkan Benhard Soebiakto. Ben merupakan CEO Octovate Group Asia, pendiri Fimela.com yang juga akan merilis Fimela Shop.
Selain itu, Ben juga menjadi co-founder bagi startup wishkoo.com.
"Yang terpenting dalam perusahaan e-commerce bukan siapa CTO-nya, atau seluas apa networkingnya, tapi apakah founder sudah mengerti cara mengelola retail," kata Ben.
Menurutnya, pendiri harus tahu dulu bagaimana membangun toko. Termasuk kendala pemasaran, margin, stok barang hingga distribusi.
"Setelah itu, baru pelajari habit dan behaviour dari online buyer itu sendiri. Kalau teknologinya, saya rasa hampir semua founder startup digital sudah mengerti," jelas Ben.
Kesiapan logistik
Heriyadi Janwar mantan General Manager Portal dan Platform Management Plasa.com yang kini Platform Strategy Lead di Microsoft Indonesia juga menegaskan hal yang sama.
"Jangan sampai produknya sudah sama, harganya juga sama dengan yang ada di toko. Orang tidak akan mau beli secara online," kata Heriyadi.
Apalagi, lanjutnya, toko online kemudian dibebani adanya ongkos kirim dan waktu pengiriman yang cukup lama. Oleh karena itu ia mengatakan toko online harus menawarkan nilai tambah.
"Selain harga yang lebih murah, logistik juga harus siap. Stok produk harus selalu ada dan siap kirim, karena karakter orang
Daya tahan dan konsistensi
Andi menambahkan, dalam membangun e-commerce, startup digital juga harus fokus pada satu bisnis model. Jangan menyediakan semua produk bagi semua orang.
Ia pernah melakukan kesalahan tersebut saat membangun Plasa.com, yang notabene ingin menyediakan semua produk bagi semua kalangan. Akibatnya, Plasa.com "keteteran".
Setelah fokus pada produk dan bisnis model, e-comerce juga harus memiliki persistensi alias daya tahan. Andi mengaku dirinya tak cukup kuat mempertahankan Plasa.com.
"Kaskus itu 12 tahun baru bisa kaya raya, sebelumnya biasa-biasa saja. Tetapi orang-orang Kaskus daya tahannya tinggi, mereka konsisten sampai keberhasilan diperoleh," kata Andi.
Ia mengaku menyesal karena tidak bisa sedikit bersabar. "Ini bisa jadi pelajaran untuk semua, bahwa mendirikan startup e-commerce itu harus persistent dan consistent," tutupnya.
sumber:http://tekno.kompas.com/read/2012/03/10/0938150/Ini.Dia..Resep.Sukses.E.Commerce.di.Indonesia