Friday, October 28, 2011

Mendeteksi Pembohong di Tempat Kerja


TAK ada orang yang senang dibohongi. Namun kebohongan sulit dihindari, tak terkecuali di dunia kerja.
Mulai hal kecil seperti alasan membolos kerja, alasan datang terlambat, alasan mengapa pekerjaan tak selesai
tepat waktu, hingga kebohongan yang sifatnya merugikan orang lain.

Kebohongan di kantor memang menambah pusing, menyebalkan, dan merusak suasana kerja. Bagaimana agar Anda tak menjadi korban kebohongan rekan kerja?
Bill Rosenthal, Kepala Eksekutif Communispond, sebuah firma pelatihan komunikasi, memberi beberapa trik untuk mendeteksi kebohongan di tempat kerja.

Problem: Bagaimana mengetahui seseorang sedang membohongi saya? Petunjuk verbal dan nonverbal apa yang harus saya cari?
Bill Roshental: Temukan tanda-tanda ketidaknyamanan lawan bicara. Kebanyakan orang merasa bersalah dan tidak nyaman saat berbohong. Tanda ini termasuk kontak mata.
Cobalah melakukan kontak mata yang dalam dan tegas kepada lawan bicara. Para pembohong biasanya berupaya keras membuat sorot mata tampak sungguhan. Namun saat menghadapi tatapan mata curiga, biasanya mereka akan buru-buru mengakhiri percakapan atau mengalihkan pandangan.
Perhatikan pula apakah mereka berbelit-belit dalam bicara. Pertanda lain lawan bicara Anda berbohong, ia akan menjawab dengan kalimat yang menduga-duga ketika disodori pertanyaan mudah. Tentu saja, jika ia mengucap sumpah untuk hal-hal yang sepele, itu artinya ia berbohong.

Problem: Apa yang harus dilakukan jika seseorang membohongi saya?
Bill Roshental: Sebaiknya Anda tetap menanyakan pertanyaan yang sulit dijawab. Para pembohong mungkin akan mengulur waktu dengan mengulang kembali pertanyaan. Kecuali Anda benar-benar yakin, jangan sekali-kali langsung menuduh lawan bicara sedang berbohong. Pertimbangkan pula kemungkinan mereka salah menangkap informasi.

Problem: Bagaimana caranya menegakkan kejujuran di tempat kerja?
Bill Roshental: Tak cukup hanya dengan membuat pernyataan, perusahaan sangat menghargai integritas dan kejujuran. Perusahaan harus menjalankannya juga. Para manajer bisa membantu menegakkan kejujuran dengan cara terbuka dengan segala informasi.
Jika mereka memiliki rahasia atau hal buruk yang harus ditutup-tutupi, mereka harus segera melakukannya dengan cepat dan tanpa membuat situasi kantor semakin buruk karena penuh prasangka. Mereka sebaiknya tidak malah menyerang balik dengan mengemukakan kelemahan para karyawan demi menghindari ada pihak yang terluka dan salah paham, karena itu perbuatan yang merugikan karyawan.
Sebaliknya, para pekerja harus jujur terhadap kesalahan apa pun yang mereka lakukan. Lebih baik mengakui mengalami masalah daripada mengelak, karena masalahnya bisa terus berkembang. Mengakui Anda menghadapi kesulitan akan menyadarkan rekan kerja dan atasan, ada masalah yang harus segera diselesaikan.
Dan, jangan membuat janji yang tidak bisa Anda penuhi. Karena lagi-lagi, itu namanya berbohong.

sumber:http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/psikologi/17042-mendeteksi-pembohong-di-tempat-kerja.html