Wednesday, January 25, 2012

4 Tes Kesehatan Seksual yang Wajib Dilakukan

Kebanyakan orang hanya melakukan tes kesehatan seputar organ dalam tubuh saja. Padahal tes kesehatan seksual sangat penting.
Menurut Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ), seperti yang dikutip dari Disaboom, ada empat tes kesehatan seksual yang harus dilakukan oleh para wanita. Tes ini diwajibkan untuk memastikan kesehatan seksual tubuh.

1. Pap Smear atau test PAP
Tes PAP adalah salah satu cara untuk mendeteksi penyakit kanker pada mulut rahim atau kanker serviks. Tes ini sangat dianjurkan dilakukan oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual atau berusia 21 tahun. Menurut AHRQ, wanita harus melakukan tes ini setiap satu hingga tiga tahun sekali sampai usianya memasuki 65 tahun. Setelah itu, Anda harus tanyakan kepada dokter seberapa sering Anda harus melakukan tes PAP untuk mencegah kanker serviks sedari dini.

Bagaimana jalannya pemeriksaan pap smear? Pasien wanita nantinya diminta duduk di kursi ginekolog (duduk mengangkang), lalu dokter akan mengambil sampel lendir dari mulut rahim menggunakan spatula. Sampel ini akan diperiksa di bawah mikroskop. Pengambilan lendir ini bisa berjalan cepat dan tidak sakit jika si pasien rileks.

2. Tes Chlamydia
Chlamydia adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit menular seksual. Chlamydia merupakan tes yang penting bagi wanita muda karena penyakit ini begitu umum dan merusak.

"Penyakit menular seksual ini besar kemungkinannya menyerang seseorang namun tidak menunjukkan gejala-dan dan dapat menyebabkan banyak gangguan kesehata," kata Dr Hunter Handsfield, MD, profesor kedokteran klinis di University of Washington.

Untuk Anda yang di bawah usia 25 tahun, harus melakukan tes ini. Jika Anda berusia di atas 25 tahun, sebaiknya bicarakan terlebih dulu kepada dokter mengenai perlu atau tidaknya dan seberapa banyak frekuensi tes ini. Jangan lupa untuk menanyakan juga mengenai tes kesehatan dari penyakit menular seksual lainnya.

3. Tes HIV
Jika Anda memiliki salah satu kondisi ini: Sedang hamil, pernah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan beberapa pria atau sempat mempunyai pasangan yang terinfeksi virus HIV, maka Anda harus mendiskusikan tes HIV kepada dokter. Kehadiran virus HIV bisa dideteksi melalui darah, air liur dan urin.

4. Pemeriksaan Klinis Payudara
Pemeriksaan klinis payudara adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mengetahui adanya perubahan atau kelainan pada payudara. Menurut American Cancer Society Susan G. Komen, setiap wanita wajib menjalani pemeriksaan ini. Bagi wanita usia 20 -39 tahun sebaiknya menjalani pemeriksaan klinis payudara minimal tiga tahun sekali. Sedangkan bagi wanita berusia 40 tahun keatas, pemeriksaan harus dilakukan setidaknya sekali dalam 1 tahun.

sumber:wolipop