Obat ini pertama kali dikembangkan untuk membantu penyembuhan penyakit jantung, namun yang lebih terkenal justru efek sampingnya yang lain.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa viagra bisa membantu penyembuhan jantung, dengan cara mengubah dinding jantung yang mengeras menjadi lebih elastis. Penemuan ini terutama berguna untuk orang yang mengidap gagal jantung diastolik.
Diwartakan Dailymail, Senin (26/12/2011), orang yang mengidap penyakit tersebut memiliki ventrikel (bilik pemompa darah di jantung) yang kaku secara abnormal, sehingga jumlah darah yang mengisi bilik tersebut berkurang dari yang semestinya. Penyakit ini juga menyebabkan pencadangan darah di paru-paru, sehingga menimbulkan kesulitan bernafas.
Penelitian yang dilakukan terhadap viagra mengungkap bahwa obat tersebut, mengaktifkan enzim yang membuat protein di sel otot jantung lebih rileks. Efek tersebut terlihat beberapa menit setelah obat diberikan pada seekor anjing penderita gagal jantung diastolik.
"Kami telah mengembangkan sebuah terapi, menggunakan binatang sebagai modelnya, yang untuk pertama kalinya meningkatkan harapan untuk menyembuhkan pasien," kata profesor Wolfgang Linke dari Ruhr Universitat Bochum, di Jerman.
Obat ini sukses digunakan untuk menekan enzim phosphodiesterase pada penis, dan meningkatkan arus darah menuju ke organ tersebut. Menurut penemuan Linke dan timnya, obat ini bekerja pada enzim serupa, pada sel jantung. Efeknya adalah relaksasi pada titin, yaitu protein pada sel otot jantung.
"Molekul titin serupa dengan karet. Mereka sangat menentukan tingkat kaku dan elastis dinding jantung," jelasnya.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa viagra bisa membantu penyembuhan jantung, dengan cara mengubah dinding jantung yang mengeras menjadi lebih elastis. Penemuan ini terutama berguna untuk orang yang mengidap gagal jantung diastolik.
Diwartakan Dailymail, Senin (26/12/2011), orang yang mengidap penyakit tersebut memiliki ventrikel (bilik pemompa darah di jantung) yang kaku secara abnormal, sehingga jumlah darah yang mengisi bilik tersebut berkurang dari yang semestinya. Penyakit ini juga menyebabkan pencadangan darah di paru-paru, sehingga menimbulkan kesulitan bernafas.
Penelitian yang dilakukan terhadap viagra mengungkap bahwa obat tersebut, mengaktifkan enzim yang membuat protein di sel otot jantung lebih rileks. Efek tersebut terlihat beberapa menit setelah obat diberikan pada seekor anjing penderita gagal jantung diastolik.
"Kami telah mengembangkan sebuah terapi, menggunakan binatang sebagai modelnya, yang untuk pertama kalinya meningkatkan harapan untuk menyembuhkan pasien," kata profesor Wolfgang Linke dari Ruhr Universitat Bochum, di Jerman.
Obat ini sukses digunakan untuk menekan enzim phosphodiesterase pada penis, dan meningkatkan arus darah menuju ke organ tersebut. Menurut penemuan Linke dan timnya, obat ini bekerja pada enzim serupa, pada sel jantung. Efeknya adalah relaksasi pada titin, yaitu protein pada sel otot jantung.
"Molekul titin serupa dengan karet. Mereka sangat menentukan tingkat kaku dan elastis dinding jantung," jelasnya.
sumber:okezone.com