TWITTER, jejaring sosial yang mulanya dipandang sebelah mata karena hanya memberi ruang 140 karakter bagi penggunanya, kini berevolusi menjadi ajang jejaring karier juga. Dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya, Twitter menambah fungsinya, sebagai sarana mencari informasi apa pun, termasuk lowongan pekerjaan.Bagaimana ini terjadi? Susan Britton Whitcomb, yang menulis buku The Twitter Job Search Guide bersama Chandlee Bryan, menjelaskan: “Di masa lalu, Anda harus pergi mencari seseorang yang bertugas mencari pegawai baru di perusahaan untuk mendapat informasi lowongan pekerjaan. Sekarang, Anda tinggal mencari mereka dengan menekan satu tombol ‘klik’,” kata Whitcomb, seperti dilansir msn.
“Dengan akun Twitter, Anda bisa menemukan pengetahuan, koneksi, bahkan informasi dari orang dalam perusahaan langsung meski dibatasi pesan sepanjang 140 karakter atau kurang. Anda juga bisa mendapat saran dari para ahli karier, mulai soal negosiasi gaji hingga pertimbangan saat memutuskan menerima pekerjaan,” imbuh Bryan .
Lewat buku The Twitter Job Seacrh Guide, Bryan dan Susan juga memberi beberapa tips agar pencarian kerja lewat Twitter membuahkan hasil.
1. Partisipasi aktif sangat penting
Jangan pasif bergaul di Twitter. Maksudnya, follow sebanyak mungkin orang dari komunitas profesi yang Anda inginkan.Bryan menjelaskan, “Pencari kerja yang mengandalkan Twitter sebagai mesin pencarinya harus memperluas jaringan pergaulannya untuk mendapat informasi sebanyak mungkin dari komunitasnya. Mereka tak hanya meminta bantuan, tapi bisa saling membantu satu sama lain.”
Jangan pasif bergaul di Twitter. Maksudnya, follow sebanyak mungkin orang dari komunitas profesi yang Anda inginkan.
2. Pastikan tujuan dan minat karier
Jangan biarkan orang lain membaca, Anda seseorang yang butuh pekerjaan. Lebih baik jelaskan jenis pekerjaan seperti apa yang Anda inginkan dan keahlian apa yang Anda miliki. “Pencari kerja sukses pasti spesifik terhadap bidang apa yang mereka inginkan. Mereka akan membuat orang lain tahu dan yakin dengan kemampuan, kekuatan, dan jenis pekerjaan yang diinginkan,” urai Whitcomb.
Jangan biarkan orang lain membaca, Anda seseorang yang butuh pekerjaan. Lebih baik jelaskan jenis pekerjaan seperti apa yang Anda inginkan dan keahlian apa yang Anda miliki. “Pencari kerja sukses pasti spesifik terhadap bidang apa yang mereka inginkan. Mereka akan membuat orang lain tahu dan yakin dengan kemampuan, kekuatan, dan jenis pekerjaan yang diinginkan,” urai Whitcomb.
3. Ketahui bahwa pencarian kerja adalah proses pembangunan hubungan, bukan hanya transaksi “serah-terima” jabatan
“Pencarian kerja sama halnya seperti berkencan, butuh waktu dan penyesuaian untuk membangun hubungan yang stabil dan mapan. Jika Anda mencari komitmen jangka waktu panjang saat pertama kali bertemu seseorang, kemungkinan terbesarnya Anda akan kecewa. Begitu pula dengan Twitter, membangun jaringan yang kuat dan dapat menemukan pekerjaan yang diinginkan butuh waktu. Anda mungkin bisa menemukan pekerjaan dalam waktu semalam, tapi butuh waktu untuk membangun koneksi dengan manajer HRD dan perusahaannya,” uraiBryan .
“Pencarian kerja sama halnya seperti berkencan, butuh waktu dan penyesuaian untuk membangun hubungan yang stabil dan mapan. Jika Anda mencari komitmen jangka waktu panjang saat pertama kali bertemu seseorang, kemungkinan terbesarnya Anda akan kecewa. Begitu pula dengan Twitter, membangun jaringan yang kuat dan dapat menemukan pekerjaan yang diinginkan butuh waktu. Anda mungkin bisa menemukan pekerjaan dalam waktu semalam, tapi butuh waktu untuk membangun koneksi dengan manajer HRD dan perusahaannya,” urai
4. Bersiap dengan transparansi perkembangan yang terjadi
Berhubung Twitter merupakan jejaring sosial yang bebas diakses siapa pun, Anda harus memahami risiko bahwa mencari pekerjaan di laman ini bukanlah hal yang personal. “Ketika banyak lowongan kerja dilakukan secara tertutup, pencarian kerja yang kami bicarakan di sini adalah yang menggunaan pendekatan transparansi. Hal ini termasuk update reguler di status Twitter,” jelasBryan .
Berhubung Twitter merupakan jejaring sosial yang bebas diakses siapa pun, Anda harus memahami risiko bahwa mencari pekerjaan di laman ini bukanlah hal yang personal. “Ketika banyak lowongan kerja dilakukan secara tertutup, pencarian kerja yang kami bicarakan di sini adalah yang menggunaan pendekatan transparansi. Hal ini termasuk update reguler di status Twitter,” jelas
5. Bagaimana dengan personal branding?
Kami pernah bicara panjang soal personal branding, yakni bagaimana Anda melabeli diri Anda dengan spesifikasi kemampuan dan kelebihan tertentu. Saat masuk ke pasar kerja di jejaring sosial seperti ini, Anda sudah harus siap dengan personal branding yang meyakinkan. “Pencari kerja yang sukses biasanya telah memiliki label tertentu pada dirinya yang sangat membantu dalam proses networking. Personal branding yang kuat akan mempermudah para pencari karyawan untuk menangkap potensi dan memupuk ketertarikan terhadap diri Anda,” papar Whitcomb.
Kami pernah bicara panjang soal personal branding, yakni bagaimana Anda melabeli diri Anda dengan spesifikasi kemampuan dan kelebihan tertentu. Saat masuk ke pasar kerja di jejaring sosial seperti ini, Anda sudah harus siap dengan personal branding yang meyakinkan. “Pencari kerja yang sukses biasanya telah memiliki label tertentu pada dirinya yang sangat membantu dalam proses networking. Personal branding yang kuat akan mempermudah para pencari karyawan untuk menangkap potensi dan memupuk ketertarikan terhadap diri Anda,” papar Whitcomb.
sumber:tb.com