Wednesday, December 14, 2011

5 Ancaman Kesehatan Bagi Pekerja Shift Malam

Belakangan ini, berbagai studi menunjukkan adanya ancaman gangguan kesehatan bagi mereka yang terbiasa bekerja hingga larut malam atau mendapat giliran shiftmalam. Bukti medis yang kuat menunjukkan bahwa jam
kerja tidak teratur dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.

Mustar Cameron, seorang peneliti kesehatan sekaligus presiden dari Institute for Work and Health di Toronto Kanada mengatakan, "ketika sedang bekerja shift, di situ adalah waktu Anda untuk tidur. Akibatnya Anda akan mengalami konflik dengan jam biologis."
Berikut ini adalah 5 risiko gangguan kesehatan yang bisa menjadi ancaman khususnya bagi mereka pekerja shift seperti dikutip besthealthmag:

1. Waktu tidur akan kacau

Sekitar 10 persen dari orang yang menjalankan kerja shift mengalami masalah tidur, termasuk insomnia, menjadi sangat mengantuk dan mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di tempat kerja.

"Pekerja shift dapat didefinisikan dalam kelompok yang kekurangan waktu tidur," kata Dr Charles Samuels, direktur medis dari Centre for Sleep and Human Performance, Calgary. Samuels juga menambahkan, bahwa pekerja shift umumnya akan lebih sulit untuk tidur di siang hari karena mengalami pertentangan dengan jam alamiah tubuh.

Cara mengatasinya: Menurut Samuel, tidur adalah prioritas utama. Hilangnya waktu tidur saat bekerjashift malam harus diganti dengan waktu tidur di siang hari - tidak peduli apakah dengan begitu akan mengurangi waktu Anda bersama keluarga. Buat ruang tidur yang tenang dan gelap dan menghindari olahraga, kafein, alkohol.

"Orang-orang berpikir mereka dapat menjalani hidup normal bila mereka melakukan kerja shift, tetapi sesungguhnya mereka tidak akan bisa," kata Samuels.

2. Menambah berat badan

"Ketika Anda bekerja dalam shift, selera Anda untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi cenderung meningat," kata Dr Samuels. Kondisi ini sesuai dengan banyak penelitian yang telah menghubungkan kurangnya waktu tidur dengan kenaikan berat badan. Berat badan yang berlebih dapat memicu masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko untuk penyakit jantung, diabetes dan kanker.

Cara mengatasinya : Bawalah makanan sendiri dari rumah dan menghindari jajan di pinggir jalan. Dr Samuels mengatakan, menggabungkan kafein dengan karbohidrat (seperti muffin dan kopi) dapat berdampak buruk, karena dapat merangsang lonjakan insulin dan menyebabkan penambahan berat badan.

3. Bisa terluka

Menurut Mustar, risiko kecelakaan kerja bagi mereka yang bekerja shift malam hampir 50 persen lebih tinggi ketimbang pekerja normal.

Cara mengatasinya: Mintalah bantuan ketika Anda mengangkat atau melakukan sesuatu yang berisiko saat bekerja di malam hari. Ingat, ketika Anda merasa sangat lelah ketika bekerja shift sebaiknya sempatkan untuk beristirahat sejenak.

4. Berisiko mengalami masalah kehamilan

Sebuah studi dari Denmark menemukan, mereka yang bekerja malam hari memiliki resiko keguguran 85 persen lebih tinggi daripada pekerja normal. Bahkan sebuah riset pada tahun 2010 di Italia memperlihatkan hubungan antara bekerja shift dengan risiko kelahiran dini dan berat bayi lahir rendah.

Cara mengatasinya: Jika Anda sedang hamil, perhatikan kecukupan waktu tidur dan berat badan Anda. Minta bantuan tenaga ahli jika Anda kurang mendapatkan waktu tidur atau mengalami kesulitan tidur.

5. Risiko terkena kanker lebih tinggi

Menurut data yang dikumpulkan dari US Nurses Health Study, di mana melibatkan 240.000 perawat dan diamati selama 30 tahun menunjukkan, perempuan yang bekerja shift malam selama beberapa tahun memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker payudara, usus besar dan endometrium. Para peneliti berpikir hal itu terkait dengan tingkat melatonin.

Cara mengatasinya: Jika Anda bekerja malam selama beberapa tahun bicara dengan dokter tentang kemungkinan untuk mengonsumsi suplemen melatonin. Suplemen ini cenderung aman, tetapi cukup kompleks dan Anda membutuhkan bimbingan seorang pakar untuk menggunakannya.

sumber:besthealthmag