Saturday, December 3, 2011

3 Bidang Bisnis Potensial untuk Perempuan

Kaum perempuan tampaknya sudah semakin akrab dengan dunia bisnis. Hal ini tampak dari semakin banyaknya perempuan yang mulai emberanikan diri untuk merintis usaha dan bisnisnya sendiri. Namun,
banyak perempuan yang kerap merasa gamang ketika sudah menceburkan diri ke dunia ini.

"Kelemahan perempuan itu ada pada rasa panik dan mudah terpengaruh pada banyak berita miring tentang keadaan ekonomi. Hal ini yang akhirnya membuat mereka ragu untuk berbisnis atau malah mundur," ungkap Aviliani, SE, MSi, Komisaris Independen PT Bank BRI, saat Women Business Conference 2011 di Citywalk Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Pada dasarnya, perempuan memiliki kemampuan berbisnis yang baik asalkan pandai dan jeli melihat peluang bisnis yang ada dan sesuai dengan kemampuan mereka. Menurut Aviliani, ada beberapa bidang bisnis yang berprospek bagus dan bisa dilakukan oleh para perempuan.

Fashion
Fashion merupakan bidang yang akrab dengan perempuan dalam hidup sehari-hari. Maka bisnis dalam bidang ini rasanya sangat pas dijalankan oleh kaum perempuan. "Perempuan yang membangun bisnis dengan target marketperempuan akan lebih mudah untuk memulai bisnis dan mendapat untung," ungkapnya.
Selain itu, tingkat konsumerisme perempuan lebih tinggi dibanding pria, dan tingkat populasi perempuan yang lebih tinggi juga sangat berpengaruh pada kesuksesan bisnis di bidang ini.

Restoran
Baik restoran franchise ataupun restoran yang dibangun sendiri dari awal akan sama-sama menguntungkan. Asalkan pemilihan lokasi dan jenis makanannya sesuai dengan keinginan konsumen. "Sekarang ini rata-rata masyarakat sudah banyak hidup di luar rumah, bahkan untuk makan sekalipun. Ini sebagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia yang baru," tukasnya.

Pertanian dan perikanan
Bidang yang satu ini memang membutuhkan perhatian dan ilmu yang lebih dibandingkan dengan bidang lainnya. Karena selain dibutuhkan pengetahuan tentang bisnis, diperlukan juga pengetahuan tentang dasar bercocok tanam ataupun beternak. "Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia masih harus impor bahan pangan. Nah, jika kita bisa ambil peluang bisnis di situ, pasti akan dapat keuntungan yang besar pula," beber Aviliani.