Friday, December 2, 2011

5 Modus Perampasan Mobil di Jalan Tol yang Wajib Diwaspadai

Perampasan mobil Honda CRV di tol dengan cara menabrak mobil korban bukan satu-satunya modus kejahatan. Sedikitnya ada lima cara lain yang kerap dilakukan para penjahat. Apa saja?
Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B Nahrawardaya memaparkan, modus perampasan mobil di jalan tol perlu diketahui publik sebagai bentuk antisipasi. Waspada menjadi kata kunci dalam mencegah setiap kejahatan.

Berikut lima modus kejahatan di jalan tol :

1. Menabrak dari belakang atau serempetan
Kejadian ini yang paling banyak digunakan oleh pelaku karena dianggap paling mudah dilakukan dan paling efektif memancing korban agar keluar dari mobil sebelum dirampas. Untuk mengesankan alami, biasanya pelaku tidak menabrak secara frontal, melainkan dengan cara soft. Bisa menyerempet, atau sekedar menabrak bumpernya saja. Modus ini, dianggap efektif karena secara spontan korban akan keluar dari kabin mobil dan meminta si penabrak bertanggung jawab. Saat itulah, korban pura-pura diajak ke pinggir dan dicari lokasi sepi untuk dihajar.

2. Memotong laju kendaraan
Hati-hati apabila tiba-tiba ada mobil lain yang memotong laju kendaraan anda di jalan tol. Kejadian ini biasanya berlangsung cepat. Pelaku awalnya akan mengaku sebagai polisi atau intel yang bertugas memeriksa dan akan menangkap korban. Jika korban sudah terpancing keluar dari kabin, saat itulah pelaku akan melakukan aksi brutal. Mobilpun dibawa lari, sementara korban babak belur di pinggir tol. Pelaku tak segan membawa korban ke dalam mobil lain untuk dibuang di luar jalan tol.

3. Memberitahukan sesuatu kode
Jangan lekas percaya terhadap kode yang diberikan pengendara lain kepada anda saat anda melaju di jalan tol. Boleh saja Anda berhenti setelah ada kode dari seseorang. Namun jangan lekas keluar dari mobil. Tunggu sampai ada petugas lewat, atau coba menghubungi petugas melalui telepon yang ada. Kode-kode yang sering digunakan pelaku biasanya memang lazim. Misalnya kode ban kempes, bamper lepas. Atau kadang kode yang membingungkan, dengan isyarat tangan sambil menunjuk ke mobil anda. Dengan kode-kode tertentu biasanya kita terpancing untuk keluar dari kabin dan melihat apa yang terjadi.

4. Membuat keributan
Ada saja modus yang dilakukan penjahat di jalan tol. Salah satunya adalah dengan sengaja bikin ribut terhadap sesama pemakai jalan tol. Misalnya menjatuhkan sesuatu dari mobil agar dilindas oleh mobil di belakangnya. Jika pelindas kabur, lalu pelaku berpura-pura mengejar hingga tertangkap. Apabila sudah ditangkap, maka aksi brutal pun dilakukan. Ingat, sebaiknya kita tidak cepat melayani orang-orang seperti itu. Pengguna jalan tol, harus waspada. Jika terlihat mencurigakan, hindari keributan di tol. Jangan cepat-cepat merespon sesuatu yang mencurigakan seperti itu.

5. Memasang jebakan
Bagi yang baru saja parkir di rest area, waspadalah. Saking banyaknya mobil parkir di sana, bisa dimanfaatkan oleh oknum. Apalagi parkir gratis, sangat rawan terjadi aksi jebakan yang seolah mematikan. Jebakan ini biasanya sepele, namun akibatnya fatal. Pelaku bisa memasang semacam kaleng-kaleng bekas yang dirangkai dan ditali di belakang mobil korban. Agar sukses, kaleng-kaleng itu dibuat sedemikian rupa agar jatuh dan terseret pada beberapa KM usai rest area. Biasanya korban dipilih yang sendirian di mobil. Jika tiba-tiba ada suara aneh di belakang mobil anda usai rest area, jangan cepat turun. Apalagi dlm kondisi mesin hidup. Biasanya ada mobil lain yang juga ikut berhenti di belakang. Mobil inilah yang berisi komplotan pemasang jebakan yang nanti akan merampas mobil saat anda penasaran dan turun dari kabin.

sumber:detiknews.com