Monday, November 21, 2011

Tips Negosiasi Gaji Pertama

Setelah melewati proses mengirim lamaran pekerjaan hingga mengikuti tahapan seleksi, Anda akhirnya berhasil mendapatkan posisi yang diincar di sebuah perusahaan. Tapi sebelum menandatangani kesepakatan
kerja, pertimbangkan dulu gaji awal dan paket kompensasi yang ditawarkan.

Untuk itu, Anda harus lebih dulu tahu standar gaji untuk posisi yang diambil. Dengan demikian, Anda bisa tahu apakah perusahaan menawarkan gaji yang kompetitif. Jika tidak, atau jika Anda ternyata membutuhkan beberapa rupiah lagi untuk mencukupi kebutuhan hidup, lebih baik lakukan negosiasi tentang gaji yang akan Anda terima.

Biasanya, lulusan baru tidak berani menegosiasikan gaji karena merasa tidak memiliki cukup pengalaman sebagai nilai jual. Umumnya, mereka sudah cukup puas dengan berhasil mendapatkan pekerjaan.

Memang baik bersikap menghargai dan antusias seperti itu. Tapi ingat, Anda tidak hanya dapat bernegosiasi soal gaji pekerjaan pertama Anda, tapi juga harus.

''Ini tidak berbeda dengan bermain poker. Perusahaan tidak memberikan penawaran penuh di kesempatan pertama. Mereka selalu datang dengan penawaran lebih rendah daripada seharusnya. Selalu ada ruang gerak yang lebih luas,'' cetus Michael Ball, pendiri Career Freshman, sebuah perusahaan berbasis di California, yang mengajarkan perusahaan bagaimana cara menangani lulusan baru, seperti dikutip Forbes.com.

Chris Fusco, wakil direktur kompensasi di Salary.com, mengatakan negosiasi sering menghasilkan peningkatan sekitar 10 persen dari penawaran awal. Dia merekomendasikan calon pekerja untuk mengatakan sesuatu seperti, ''Berdasarkan pemahaman saya tentang pekerjaan ini, kebutuhan perusahaan, dan keterampilan dan pengalaman yang saya miliki, saya merasa nilai saya lebih tinggi dari yang Anda tawarkan.''

Fusco menganjurkan lulusan baru untuk memastikan calon pemberi kerja mengetahui tentang pengalaman kerja dan magang yang dimiliki di masa lalu, rekomendasi dari profesor atau pemberi kerja sebelumnya, serta aktivitas ekstrakurikuler, untuk memperlihatkan potensi kuat yang Anda miliki untuk meraih sukses di perusahaan baru.

Jika pikiran tentang menegosiasikan gaji awal tersebut membuat Anda gugup, pertimbangkan efek jangka panjangnya nanti. Peningkatan gaji tahunan biasanya merupakan persentase dari gaji Anda. Negosisasi tambahan yang Anda lakukan di awal, akan memengaruhi jumlah yang Anda dapatkan nanti.

Selain itu, Fusco menuturkan, negosiasi gaji mungkin memiliki manfaat lain. ''Bagaimana seorang calon karyawan prospektif melakukan negosiasi merupakan indikator yang baik tentang bagaimana performa orang itu dalam melakukan pekerjaan. Ini adalah indikator apakah mereka akan mampu memengaruhi orang lain untuk mengambil tindakan dan apakah mereka bisa melobi untuk mendapatkan sumber daya.''

Akan tetapi, jangan memberitahu pewawancara berapa persisnya jumlah yang Anda harapkan. Jika Anda meminta terlalu banyak, ada kemungkinan Anda akan kehilangan tawaran pekerjaan. Tetapi jika Anda meminta terlalu sedikit, Anda akan rugi sendiri.

Jika ditanya, hal terbaik yang harus dikatakan adalah, ''Saya sangat senang bisa bekerja di perusahaan ini, dan saya akan dapat berbuat banyak. Saya yakin kita bisa bekerja sama membuat kesepakatan tentang gaji yang sesuai untuk kedua pihak.''

Jangan pernah menegosiasikan gaji tanpa tahu seberapa besar yang dihasilkan orang lain dalam profesi yang sama, baik dari orang yang telah bekerja untuk perusahaan tersebut maupun orang yang bekerja di perusahaan kompetitor.

Ada baiknya jika Anda memiliki kontak orang dalam di perusahaan tersebut, sehingga bisa bertanya pengalamannya menegosiasikan gaji. Orang itu barangkali bisa memberikan tips karena mengetahui seperti apa budaya perusahaan tempatnya bekerja.