Permainan labirin atau gambar lorong berliku-liku biasanya hanya dimainkan oleh anak kecil. Namun bagi para ahli psikologi, labirin bisa jadi alat uji kelayakan mengemudi. Pusing melihat labirin artinya terlalu pikun
untuk mengemudi.
Tentu saja bukan sembarang labirin yang bisa dipakai sebagai alat uji. Hanya labirin khusus yang dikembangkan oleh Dr Carol Snellgrove, seorang psikolog dan ahli kecerdasan dari Flinders Medical Centre di Adelaide, yang bisa digunakan untuk keperluan tersebut.
Sepintas, labirin yang dinamakan Snellgrove Maze Task ini sama seperti labirin biasa yang biasa dimainkan oleh anak kecil dengan cara menelusuri lorong-lorongnya dengan pensil. Bedanya, labirin ini punya standar yakni harus diselesaikan tanpa kesalahan dalam waktu 60 detik.
Tingkat kesulitannya sudah disesuaikan dengan kesulitan saat mengemudi di jalan raya. Menurut Dr Snellgrove, kemampuan mengerjakan labirin ini setara dengan kemampuan memikirkan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di jalan raya.
"Dengan labirin ini, gangguan kognitif (seperti yang dialami orang pikun) bisa terdeteksi tanpa harus menjalani tes di jalan raya," tulis Dr Snellgrove di jurnal medicSA edisi Desember 2011 seperti dikutip dariNews.com.au
untuk mengemudi.
Tentu saja bukan sembarang labirin yang bisa dipakai sebagai alat uji. Hanya labirin khusus yang dikembangkan oleh Dr Carol Snellgrove, seorang psikolog dan ahli kecerdasan dari Flinders Medical Centre di Adelaide, yang bisa digunakan untuk keperluan tersebut.
Sepintas, labirin yang dinamakan Snellgrove Maze Task ini sama seperti labirin biasa yang biasa dimainkan oleh anak kecil dengan cara menelusuri lorong-lorongnya dengan pensil. Bedanya, labirin ini punya standar yakni harus diselesaikan tanpa kesalahan dalam waktu 60 detik.
Tingkat kesulitannya sudah disesuaikan dengan kesulitan saat mengemudi di jalan raya. Menurut Dr Snellgrove, kemampuan mengerjakan labirin ini setara dengan kemampuan memikirkan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi di jalan raya.
"Dengan labirin ini, gangguan kognitif (seperti yang dialami orang pikun) bisa terdeteksi tanpa harus menjalani tes di jalan raya," tulis Dr Snellgrove di jurnal medicSA edisi Desember 2011 seperti dikutip dariNews.com.au
Keakuratan alat uji berupa labirin ini sudah dibuktikan dalam sebuah eksperimen yang melibatkan 115 orang yang sudah mulai menunjukkan gejala pikun. Para partisipan diminta menyelesaikan Labirin Snellgrove, lalu hasilnya dibandingkan dengan tes mengemudi di jalan raya.
Partisipan yang gagal di tes jalan raya umumnya juga gagal menyelesaikan labirin dalam waktu 60 detik. Sebaliknya, paritispan yang menyelesaikan labirin kurang dari 60 detik dengan hanya melakukan kurang dari 2 kesalahan, biasanya juga lolos dalam tes mengemudi di jalan raya.
sumber:detikhealth