Wawancara kerja merupakan salah satu momen penting yang sering membuat cemas dan grogi para pemburu kerja. Bagaimana pun, Anda tentu ingin menampilkan sisi terbaik di hadapan perusahaan yang menjadi target
perburuan.Ketika mempresentasikan diri di hadapan perusahaan yang diincar, Anda tentu berharap semua perkataan meluncur dengan benar dan berhasil memukau mereka. Jika tidak, Anda tentu khawatir dipandang sebagai kandidat yang buruk, meski sebenarnya Anda mungkin orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut.
Saat wawancara kerja, pelamar kerja sering kali diminta menceritakan sedikit hal tentang pribadinya. Bagaimana cara terbaik untuk memulainya?
Perusahaan yang merekrut tidak ingin tahu tentang masa kecil Anda. Yang mereka pedulikan adalah kualifikasi profesional dan sejarah apa pun yang relevan denagn posisi yang Anda incar.
Sementara itu, ada sejumlah topik yang sebaiknya Anda simpan rapat-rapat dan tidak usah diutarakan selama wawancara. Misalnya, paparan singkat tentang masa kecil Anda, atau ketidaksukaan terhadap atasan sekarang dan hasrat untuk mendapatkan pekerjaan baru sesegera mungkin.
Anda juga tidak perlu memberikan rincian tentang proses perceraian yang sedang Anda hadapi, misalnya, atau menjelaskan keyakinan beragama serta pandangan politik Anda.
Selain itu, fakta bahwa Anda hanya mencari pekerjaan sementara, dan mungkin cuma akan bekerja selama enam bulan di perusahaan itu, juga tidak perlu dibeberkan.
Perusahaan tidak akan peduli bahwa Anda adalah sulung dari tiga bersaudara atau pemimpin cheerleader di SMA. Informasi personal tersebut biasanya terlontar saat wawancara, tapi sebisa mungkin dihindari.
Ingat, perusahaan ingin mengetahui keahlian apa yang Anda tawarkan kepada mereka untuk membantu mengembangkan bisnis.